Menyemai Cinta di Papua

Nyanyian binatang senja kalah oleh bait-bait tawa. Keheningan hanyalah rupa yang terkadang hadir saat hati lara. Keriuhan terbangun membersamai tawa. Biru langit dan dan keindahan awan seakan jadi penyempurna. Namun mengapa selalu ada air mata? Cinta dan tawa tumbuh bersemi di spasi waktu yang tak lama? Mengapa perpisahan seakan menjadi belati yang menikam rasa? Anak-anak

TOemBak I, Suluh di Nusa Nipa

Buku berjudul ToemBak I, Suluh di Nusa Nipa bercerita tentang perjalanan tujuh puluh pelakon pendidikan SM-3T UNM Jilid I Kabupaten Manggarai Timur dengan keunikan masing-masing. Kisah itu terangkai sebagai testimoni berkehidupan di daerah 3T selama setahun menghirup udara 3T dan menghembuskan apa saja yang bisa diberikan sebagai sumbangsih pada perbaikan dan peningkatan kualitas pendidikan di

Menembus Batas Papua

Siapa yang tidak kenal Papua? Terpencil, perang  antar suku, bunyi tembakan dan luncuran liar anak panah menjadi stigma menakutkan bagi siapa saja yang bertaut pikiran dengan  Papua.  Stigma itupulah yang hinggap di hati para Serjana mendidik (Sm-3T) jilid pertama UNM yang akan dikrim ke  Papua. Berbagai macam penolakan baik secara halus maupun keras dari keluarga

Dream, Action, and Love: Setahun Hatiku untuk Sumba Timur

Menulis dengan indah bukanlah monopoli para penyair dan sastrawan saja, bukan kapling orang-orang bahasa atau seni saja. Sejarah telah membuktikan, banyak orang sain dan engineering tidak hanya mampu menghasilkan tulisan-tulisan yang akademik-ilmiah, namun juga mampu menghasilkan karya-karya sastra yang indah. Ali As’ari membuktikan, meski baru sebuah karya sederhana, namun orang olah raga pun siap melahirkan