Mengedukasi Anak Negeri (MeAN) merupakan salah satu program kerja Basecare Edukasi Indonesia Kabupaten Rote Ndao. Kegiatan ini dilaksanakan pada 25–26 Januari 2019 di SD Negeri Ndau, Kecamatan Rote Barat Daya, Kabupaten Rote Ndao, NTT. Di sekolah ini terdapat ± 104 peserta didik. Sekolah ini berjarak 20 km dari ibu kota kecamatan, dengan akses jalan berbatu, berlumpur dan melewati hutan. Daerah ini sudah memiliki listrik dan akses internet namun jauh dari ketersediaan air bersih.
Pemberangkatan tim edukasi ke SD Negeri Ndau dimulai jam 13.30 WITA (25/01/2019). Perjalanan ditempuh dengan menggunakan mobil pick up dan kendaraan roda dua. Dengan jarak tempuh 45 menit, akhirnya tim sampai di Desa Ndau.
Hari pertama (25/01/2019)
Kedatangan kami sudah dinantikan oleh peserta didik, kepala sekolah dan dua orang teman GGD yang bertugas di sekolah tersebut. Antusias mereka menggantikan rasa lelah perjalanan yang licin karena derasnya hujan. Setelah memperkenalkan diri yang diwakili oleh koordinator GGD 2 Kabupaten Rote Ndao, Metty Chameilia Tulle, S. Pd., Gr., Tim langsung berbaur dengan peserta didik yang sedari tadi menunggu.
Setelah sampai dan berbincang-bincang dengan kepala sekolah, peserta didik didampintgi oleh TIM melakukan latihan upacara dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya 3 Stanza. Latihan ini cukup memakan waktu dikarenakan rata-rata peserta didik tidak menguasai lirik lagu Indonesia Raya 3 stanza. Waktu menunjukan pukul 16.35 WITA setelah latihan usai, maka peserta didik diarahkan untuk kembali ke rumah dan besok hadir seperti biasa.
Walaupun desa Ndau sudah dilengkapi dengan listrik namun dikarenakan cuaca yang tidak baik, maka listrik mengalami pemadaman. Ini sudah menjadi kebiasaan pada saat musim hujan tiba. Setelah anak–anak pulang, tim mulai melakukan pembagian tugas untuk kegiatan esok hari.
Hari kedua (26/01/2019)
Pukul 07.30 WITA, kegiatan MeAN diawali dengan cuci tangan massal dan memotong kuku, yang bertujuan untuk mengajarkan peserta didik hidup bersih agar tidak mudah terserang penyakit. Kegiatan dilanjutkan mengajari peserta didik beberapa lagu dengan gerakan.
Pukul 10.00 WITA, upacara pembukaan kegiatan MeAN diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dilanjutkan dengan sambutan koordinator GGD Rote Ndao, Metty Chameilia Tulle, S. Pd., Gr., yang menyampaikan rasa terima kasih kepada berbagai pihak yang sudah membantu untuk terselenggaranya kegiatan MeAN terlebih kepada Dinas Pendidikan, Kebudayaan, dan Olah Raga Kabupaten Rote Ndao yang bersedia memberikan ijin baik surat tugas maupun ijin penggunaan sekolah bahkan bapak Kadis yang bersedia hadir membuka kegiatan MeAN dengan resmi. Terlihat berkali–kali pak Kadis menyeka air mata karena tidak menyangka akan ada kegiatan seperti ini yang diselenggarakan oleh Guru Garis Depan (GGD) dan alumni SM-3T di daerahnya. Selanjutnya sambutan Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan, dan Olah Raga Kabupaten Rote Ndao, Josep Pandie, S. Pd. Dalam sambutannya, pak Kadis menyampaikan rasa terima kasih untuk segenap alumni SM-3T, alumni PGSD Berasrama, dan PPGT yang tergabung dalam Masyarakat SM-3T Indonesia dalam hal ini Basecare Edukasi Rote Ndao yang telah melaksanakan program Mengedukasi Anak Negeri (MEAN).
“Pesan saya kepada seluruh guru agar kita tidak menghitung untung rugi dalam mendidik generasi bangsa. Saya menitipkan anak-anak Rote Ndao agar dididik menjadi generasi emas Indonesia,” tambahnya.
Pukul 11.15 WITA, pemberian donasi SM-3T Peduli secara simbolis diserahkan langsung oleh pak Josep Pandie, S. Pd., kepada Marsella Lani, salah seorang peserta didik kelas V.
Pukul 11.40 WITA, setelah acara pembukaan dilanjutkan dengan kegiatan edukasi yang dibagi dalam tiga kelompok. Kelompok I, membuat hasta karya berupa menempel dan membuat pohon literasi. Kelompok II, membuat hasta karya berupa kolase dan pohon literasi. Sedangkan kelompok III, mengikuti kegiatan literasi berupa mendongeng dan Math for fun. Pukul 13.30 WITA, setelah semua kegiatan dilaksanakan seluruh peserta didik dipulangkan dan kembali ke sekolah lagi di sore hari.
Pukul 15.00 WITA, beberapa peserta didik sudah berkumpul, mereka diajak untuk bermain permainan tradisional (bermain karet dan gala asing). Usai kegaiatan terlaksana, kegiatan diakhiri dengan pembagian donasi dan hadiah kepada peserta didik. Peserta didik enggan berpisah setelah semua rangkaian acara selesai, bahkan ada yang berteriak “sampai malam sa ibu”.
Setelah mempersiapkan diri, kami berpamitan kepada peserta didik dan kepala sekolah serta beberapa guru untuk kembali ke Basecare.
Harapan GGD Rote Ndao, walaupun mereka telah kembali ke Basecare Edukasi Rote Ndao, hal yang telah mereka bagikan bagi peserta didik terus ditingkatkan dan diaplikasikan pada kehidupan mereka.
Reportase: Tim reportase GGD Rote Ndao
Editor: Tim editor MSI